Aku juga engga mau ikut-ikutan membela yang salah dan merasa benar.
Tapi tidak ada salahnya untuk sedikit prihatin dengan apa yang terjadi, walaupun pada dasarnya saya mencoba tidak perduli dan tetap hidup dengan masalah saya sendiri.
melihat keadaan Indonesia sekarang dengan pertikaian agama yang sudah sangat berat untuk diperdebatkan, membuat kita semakin miris.
Terlebih lagi dengan timbulnya komentator-komentator yang doyan nyinyir di sosial media, membuat pikiran-pikiran manusia semakin ribet dan banyak yang tiba-tiba menjadi sok tahu politik dan agama.
Tapi, hidup emang bisa selucu ini.
Bagaimana bisa seorang Ahok menyentuh urusan agama orang lain dalam pidatonya, bukankah itu suatu kesalahan fatal?
Apakah Ahok tidak membaca dan memahai terlebih dahulu isi pidato tersebut sebelum diutarakan?
Apakah Ahok berpikir Indonesia akan baik-baik saja ketika ia mulai menyetuh ayat suci?
Bukankah sebaiknya ia diam saja tanpa perlu ikut membahas apa yang diperdebatkan masyarakat tentang surat Al-maidah tersebut?
Lalu, apakah Dahlan Iskan yang selama ini saya puja-puja bisa sebodoh itu menandatangi kertas yang ia tidak tahu isinya apa?
Apakah orang - orang besar ini sudah terlalu lelah dan lupa mawas diri terhadap kejamnya politik?
Entahlah, pikiran-pikiran tersebut hanya bisa dijawab oleh pikiran-pikiran mereka sendiri.
Dan Jokowi, mungkin banyak dari kita yang menyayangkan sikapnya, tapi saya tetap percaya bahwa beliau sedang memikirkan jalan keluar untuk semua permasalahan ini.
Pasti rasanya sangat berat, ketika orang-orang besar ini menyerahkan diri untuk mengurus negara, tapi masyrakat lebih banyak mengeluh dan membeci tanpa memperbaiki diri.
Jadi, buat kita-kita saat ini yang ikut membela Al-Quran, jangan lupa baca Al-Qur'an, jangan cuma koar-koar membela tapi jarang membaca. Jangan mau terprovokasi tanpa memahami dari berbagai sisi. Jangan membaca berita setengah-setengah.
yuk sempatkan baca alqur'an walau selembar sehari...bukan kah yang sedikit lebih baik asal terus menerus ???
BalasHapuszaman sekarang memang membingungkan, apalagi masalah politik yang begitu memusingkan, intropeksi diri dan merubah diri menjadi lebih baik lagi mungkin akan sangat bagus..
BalasHapus