Kemarin saya baru saja mendapat musibah, kecelakaan pertama yang cukup besar dalam hidup saya, dan alhamdulillah saya masih berada dalam lindunganya, dengan cidera yang tidak terlalu parah.
Saya sangat tidak dapat membayangkan orang-orang yang terkena musibah dan cidera yang lebih besar dari saya, apakah mereka kuat? saya saja sudah sangat lemah dengan musibah seperti ini.
Kemarin sore, saya berencana untuk ke kampus, menyelesaikan berkas-berkas yang harus saya selesaikan, seperti biasa saya bergegas untuk berangkat, cium pipi mami, lalu tancap gas, saat sebelum kejadian saya berfikiran saya harus cepat, karena jam sudah menunjukan pukul empat saya langsung buru-buru untuk segera tiba di kampus, baru saja saya tancap gas kencang, tiba-tiba ada orang yang mau menyebrang ke pom bensin. ia tepat ditengah-tengah, tidak dapat dielakkan lagi, maka saya berusaha banting stir ke kanan, untuk menghindari motor yang berada di tengah itu, namun apa mau dikata, saya malah tercampak jatuh dan terseret jauh.
Saya mengerang kesakitan karena motor menimpa kaki kiri saya, saya masih punya suara untuk teriak minta tolong, karena orang-orang terlalu lama untuk berlari mengangkat motornya, dan akhirnya saya dikerumuni banyak orang, mereka sibuk membantu saya berdiri, padahal saya tidak mau berdiri, kaki saya sakit, saya mau tidur saja saya bilang, lalu saya berbaring sebentar di aspal.
Dan salah satu dari mereka berinisiatif menelfon adik saya kevin, dan dalam kerumunan itu ternyata banyak juga yang saya kenal, mereka mengemasi barang saya, laptop, tas, handphone, saya juga ditolong oleh ibu guru sewaktu smp, alhamdulillah semua barang-barang saya aman.
Lalu saya digotong dan dibawa ke bidan terdekat, di bidan tersebut, celana saya yang robek di lutut harus di lepas, saya tidak berhenti mengerang kesakitan, apalagi saat dokternya mulai membersihkan luka, saya malah memaki-maki dia. Maaf bu dokter, namanya juga sakit.
Dan setelah beberapa lama beristirahat, saya ingin pulang, tidur di kasur, di kamar kesayangan. memar pada kaki saya membuat nyeri semakin memuncak, saya harus tahan, tapi sebenarnya tidak tahan, yang saya fikirkan saat itu adalah, ini masih kecelakaan kecil, bagaimana dengan yang lebih parah lainnya, pasti lebih sakit.
Setelah saya dibaringkan di kamar, saya memberi tahu nanta, kekasih saya dan ya untuk dia laki-laki yang sudah biasa dengan tabrakan dan jalanan raya, ini masih hal kecil, jadi dia tidak terlalu khawatir, hanya memarahiku sedikit, seperti ini : "Kamu kan udah dibilang jangan bawa motor ngebut-ngebut, waktu aku di sana aja kamu bawa motor ngebut banget, bandel banget sih bla bla bla bla" well ya kali ini saya sedang gagal menjadi seorang joki.
Then saat saya istirahat dan tidur nyenyak, tiba-tiba papi datang dan marah, sama marahnya seperti nanta, ya begitulah laki-laki mungkin, terlalu khawatir sehingga tidak tahu cara untuk menuangkan kekhawatirannya selain marah.
Saya lemah, wanita yang terlalu lemah baru sebegini saja sudah hampir menyerah, mami saja bilang, kalau melahirkan anak sakitnya lebih dahsyat dibanding luka-luka ini, olehkarena itu jangan pernah buat mami sakit hati dan sedih.
Karena ini kecelakaan pertama, saya kaget reaksi teman-teman, banyak sekali yang perduli, sungguh saya tidak pernah berharap dikasih perhatian seberlebihan ini, tapi ternyata mereka benar-benar perduli, silih berganti menjenguk saya kerumah, mengucap lekas sembuh baik di sosial media, bbm, twitter dan facebook. Berikut dokumentasinya :
Nila itu mamanya nanta loh :3 |
Setelah sekian banyak menjelaskan kepada orang-orang di bbm maka datanglah peserta unyuk-unyuk ini ke rumah, memang membawa tangan hampa, tapi keberadaan mereka lebih berharga.
Day 1 |
Day 2 |
Day 3
Hari ketiga sakit, sega luka sudah dibuka perbannya, di hari kedua juga sudah di pijit memar-memar dan urat leher yang keseleo, jadi udah cukup membaik hari ini. Di hari ketiga ini jengukan datang dari ibu-ibu majlis taklim dan lagi-lagi saya merasa waw! subhanallah banyak sekali yang perduli, terimakasih ya ibu-ibu.
Dan usai magrib tiba-tiba agness datang, membawa boneka yang gedenya segede gajah, padahal baru saja saya menangisi hidup, lelah dengan hidup dan segala macam masalah yang saya lewati, tetapi nanta luar biasa, ia meminta tolong pada agness untuk membelikan aku boneka yang paling besar. And this is the big surprise that i ever had. thanks honey, thanks darling.
Padahal sebelumnya lagi berantem sama nanta hehe . . . .
well in the last, dalam setiap cobaan selalu ada kebahagiaan, dalam setiap masalah selalu ada penengah, tuhan memang tidak pernah salah, ia selalu memberikan cobaan pada orang-orang yang ia yakini mampu bertahan dan kuat.
Lagipula semakin besar cobaan seseorang, semakin tinggi pulalah derajatnya dinaikan tuhan. . . .
Alhamdulillah dengan segala yang saya alami dalam kehidupan ini, semoga saya selalun berada dalam lindungan allah, dan dapat mengambil hikmah dari kejadian ini, untuk tidak lupa menyebut naman-Nya saat berpergian, dan memohon perlindungan pada-Nya
0 komentar: