Sabtu, Juni 22, 2013

Biarkan Tuhan Mengendalikan

"Ayahku marah, aku tak boleh pacaran"

"Mengapa begitu?"

"Ia bilang, umurku masih panjang, semakin kamu tumbuh, maka kamu pasti akan melihat yang lebih baik lagi, semakin panjang perjalananmu maka kamu akan menemukan orang yang lebih-lebih baik lagi"

"Ayahmu benar, mungkin saat ini aku tidaklah baik, suatu saat nanti kamu pasti akan menemukan yang lebih baik dari aku"

"Lalu kalau kita sudah sama-sama tahu, apa yang kita lakukan saat ini? membuang-buang waktu untuk saling jatuh lebih dalam?"
"Saat ini kita hanya menjalani takdir tuhan yang telah mempertemukan kita dalam keadaan jatuh cinta. Untuk masa depan, mungkin kamu dan aku akan menemukan yang lebih baik"

"Tapi bukankah kita sudah berjanji untuk terus selamanya? untuk menikah lalu berbahagia? mengapa kamu jadi ragu-ragu pada masa depan?"

"Selamanya itu waktu yang lama sayang, lama sekali, aku hanya menginginkan kebaikanmu, apabila memang ada yang lebih baik, beranjaklah"

"Kamu tidak sayang denganku? :'( "

"Aku sangat sayang kepadamu"

"Lalu kenapa merelakanku begitu?"

"Cinta tak selamanya mesti bersama, cinta itu luas, cinta itu bebas, aku tidak dapat mengikatkan cintaku padamu seperti burung dalam sangkar, aku ingin menjadi burung yang lepas, yang mencintaimu dengan luas, di mana pun, kapan pun"

"Tapi sayang, kita akan terus bersama kan? kita tidak berniat untuk mencari yang lebih baik kan? kita sudah merasa cukup dengan kekurangan dan kelebihan kita masing-masing kan? kita akan punya anak kan? kita akan punya rumah kan? kita akan bahagia kan?"

"Biarkan tuhan yang mengendalikan seluruhnya sayang....."

(sisa percakapan tengah malam)
Previous Post
Next Post

post written by:

0 komentar: