Selasa, November 01, 2016

Bagaimana cara mengajar seorang dosen seharusnya.

Source Google
minggu lalu, seorang dosen di salah satu campus di Korea di mana saat ini saya menuntut ilmu secara singkat dengan program exchange student melakukan survey dan kepuasan terhadap pembelajaran kelas.

Jadi, mungkin sebagian besar mahasiswa yang 90% berasal dari Indonesia ini merasa bahwa beliau sangat kejam, terlalu serius, galak, terlalu suka membandingkan Indonesia dan Korea dalam konteks yang sedikit merendahkan Indonesia walaupun tersirat.

Termasuk saya, salah satu mahasiswa yang menulis pada suggestion box bahwa beliau harus sering tersenyum dan berhenti untuk bersikap terlalu tegang.

Dan akhirnya, di kelas tadi beliau menampilkan bagaimana University Lecturer di Amerika dan beberapa negara besar lainnya. Beliau bilang, bahwa kami benar-benar aneh karna meminta beliau untuk tersenyum dan melakukan joke dalam kelas yang seharusnya serius. Bahkan kami disuruh memperhatikan satu persatu wajah para mahasiswa yang ada di layar proyektor, apakah ada dari mereka yang tertawa?

Beliau juga bilang, jika kalian meminta sistem mengajarnya yang harus berubah seperti improvement dalam pembelajaran, diskusi dan presentasi, saya mungkin bisa mengabulkan, tapi hal aneh dengan menyuruh saya tersenyum dan membuat joke bukanlah sesuatu yang dapat saya lakukan, bagi saya kelas haruslah serius dan fokus, nomatter what. So, yah just spend another day to done with her class, get the score and go back.

Okay, sebenarnya perkuliahan dan bagaimana cara dosen tersebut mengajar adalah salah satu yang sulit diprediksi, karena setiap orang memiliki cara mengajarnya sendiri-sendiri. Atau mungkin kami mahasiswa Indonesia yang terlalu cengeng diperlakukan seperti itu, bagaimana tidak, di sini kami mengambil 5 mata kuliah, 4 kelas lainnya diajar oleh dosen yang luar biasa baik, dan dosen yang selalu mengisi kelasnya dengan joke dan hal-hal menarik, sehingga ketika kita berangkat dan bangun di pagi hari untuk masuk kelas, tidak ada rasa malas dan kekesalan yang tertanam di dalam jiwa.

Tapi, menemukan salah satu dosen yang cukup disiplin ini membuat sebagian dari kami kaget dan bisa dikatakan we are lazy to go to her class.

Ini hanyalah opini dari saya yang saat ini menjadi pelajar, bagi kami kuliah itu suatu keharusan untuk meniti masa depan, dan dosen adalah para professor handal di bidangnya yang akan menjelaskan kepada kami point-point penting tentang pelajaran yang akan kami terima.

Namun kadang kita ketahui, kebanyakan dosen tidak terlalu take care of us, ada dosen yang hanya masuk kelas, kasih tugas, lalu pulang. Ada juga yang hanya membaca slide yang mereka berikan dan tidak memberikan gambaran dan contoh secara nyata tentang poin - poin yang mereka sampaikan.

Sehingga waktu 3,5 tahun kami tidak sepenuhnya terisi dengan ilmu yang seharusnya, walaupun kami sadar, dunia perkuliahan bukanlah lagi sekolah dasar yang akan disuapkan satu persatu materi sampai kita paham, tapi kami masih butuh peran serta para dosen untuk membimbing poin-poin penting yang tidak kami pahami.

Saya tidak mengatakan seluruh dosen seperti itu, di kampus UIB bahkan saya memiliki dosen yang super care terhadap perkembangan kemampuan kami, ada juga dosen yang terlalu kejam memberi nilai, ada dosen yang pilih kasih dan tidak mengapresiasi tekad kami untuk belajar, dan ada dosen yang tidak mahu tahu.

Satu hal yang saya sangat appreciate adalah para Professor di Kampus malaysia, di mana saya pernah melakukan exchange student juga dan hampir semuanya dari mereka benar-benar menjadi dosen yang memahami dengan benar apa yang mereka ajarkan, mengetahui seluk beluk pengajaran dan sistem yang mereka sampaikan agar dapat dimengerti oleh mahasiswa, dan turun langsung membantu mahasiswa tanpa menyombongkan gelar professornya.

Pada intinya, mahasiswa butuh suatu cara yang benar-benar dapat membantu mereka memahami setiap materi yang ada, materi yang dapat direalisasikan dalam dunia nyata, tidak hanya teori. materi yang dapat dibayangkan dan dicontohkan secara langsung, sistem belajar yang dapat mengasah otak mahasiswa selain dari mendengarkan materi yang membosankan lalu diakhiri dengan tugas yang menumpuk.

Tertanda saya
Calon Dosen masa depan

Semoga, kelak ketika saya telah menjadi dosen dan lupa tentang apa yang diinginkan oleh mahasiswa, tulisan ini dapat menjadi pengingat.
Previous Post
Next Post

post written by:

0 komentar: