Selasa, April 23, 2013

Surat Untuk Bianglala





Hai Bianglala. . .
Kamu masih ingat aku? aku dan lelakiku?
Yang kutau kau akan menuliskan jejak sejarah pada kerangkeng besimu
Dan pastinya kau masih ingat kami. . .

Pada rodamu, ada banyak orang yang terkurung dalam kebahagian, mengikuti putaranmu tidak lain kerena mereka ingin merasakan jatuh bangun bersamamu.
Dan kami . . .
Dua orang asing yang juga mengikuti perputaranmu untuk mencari sesuatu. . .
Terkunci dalam penjara besimu, merasakan segala macam rasa, bahagia, duka, tertawa, bersedih, mual, dan dahaga.
Dua orang asing yang mulai belajar mengeja, apa itu cinta. . .

Ada warna yang kau suguhkan pada puncakmu, semesta penuh bintang yang bertaburan, menghilangkan dahaga pada sepasang manusia yang sudah mati rasa karena masa lalu. 
Membersihkan pandangan dari guratan sendu, menghasilkan keindahan cahaya pada malam sabtu.

Selain aku belajar membaca cinta, aku juga membaca hidup dari putaran rodamu . . .

Hidup ini adalah seperti roda bianglala
Dimulai dari bawah, lalu berputar perlahan hingga puncaknya, lalu ke bawah lagi.
Mendapati diri sudah lelah saat di puncak, dan butuh kembali pada peristirahatan yang abadi.
Dalam hidup, segalanya ada bahagia dan duka, Bahagia ketika berhasil mencapai puncak, berduka ketika harus kembali ke bawah.
Sama seperti menaiki bianglala, kita juga juga harus berusaha keras mencapai puncak, melewati mual-mual dan jantung yang bekerja duakali lipat.

Tapi jika kita menikmati roda bianglala bersama orang yang kita sayang, segalanya akan menyenangkan karena ada selipan tawa di dalamnya.


Terimakasih bianglala. . . .
Teruslah berputar menikmati bahagia, bersama manusia yang sedang belajar memaknai dunia.


Sincerely
"Gadis penerima kecupan pada puncakmu"


Previous Post

post written by:

Related Posts

  • Surat Untuk Masa Lalu Selamat siang masa lalu Ini surat untukmu, sebaiknya kamu baca dulu Ada beberapa hal yang ingin aku ceritakan kepadamu Kita sudah bertahan selama 30 bulan, bu… Continue Reading
  • Surat Untuk Bianglala Hai Bianglala. . . Kamu masih ingat aku? aku dan lelakiku? Yang kutau kau akan menuliskan jejak sejarah pada kerangkeng besimu Dan pastinya kau masih ing… Continue Reading
  • Surat Untuk Masa Depan Hai masa depanku Aku baru saja menemukanmu Semoga kamu terus menemaniku sampai malaikat maut mencabut nyawaku Sejak pertama bertemu aku tidak ragu Dan … Continue Reading
  • Surat Untuk Semesta Selamat pagi semesta. . . Kau berlalu dengan siang, sore, malam, lalu pagi kembali Ah akhir-akhir ini kau berlalu begitu cepat . . . Apa yang sedang kau buru… Continue Reading
  • 1 Year for 1001 memories I really like to tell that I am a lucky person. Not that I have a big house full of fancy cars or ever been travelling around the world. For me lucky is eve… Continue Reading

0 komentar: