Selasa, April 23, 2013

Surat Untuk Semesta

Selamat pagi semesta. . .
Kau berlalu dengan siang, sore, malam, lalu pagi kembali
Ah akhir-akhir ini kau berlalu begitu cepat . . .
Apa yang sedang kau buru? Mempercepat perjalanan ke hari akhir?

Sudahlah kau tak perlu jawab, tujuanku hanya ingin sedikit berbincang barang beberapa paragraf saja.
Entah akan tersampaikan lewat mana aku pun ragu. mungkin saja hilir angin, deru kendaraan yang bergesek di atas aspal, ataupun bunyi spatula penggorengan di sebelahku.

Semesta. . .
Ada bunyi, nada dan suara yang kau hasilkan dan pantulkan dari berbagai arah.
Semuanya indah seperti lantunan harmonika, tuts piano, dan petikan gitar.
Tapi kenapa ada pula nada dan suara-suara yang menghampiri semestaku?
Ada klentingan suara seperti piring pecah, ada suara dinding yang digebrak, ada suara pintu yang didobrak.
kenapa semestaku bisa menghasilkan suara itu?

Aku menanti balasan darimu semesta. . .
Karena yang aku tahu, kau hanya menghasilkan nada indah, bukan nada gundah. . . 
Previous Post
Next Post

post written by:

0 komentar: