Sabtu, Agustus 06, 2016

Pra keberangkatan (exchange to korea)


Where to start the stories?
Emmmm 
Maybe from making visa…
Nah sebelum berangkat ke luar negri untuk waktu yang lebih lama dari holiday, tentunya kita butuh visa. Yap!
Untuk pembuatan visa yang ketiga kalinya ini saya lil bit dizzy, cause akte kelahiran hilang. Hwaaa bongkar rumah dan berkas-berkas engga nemu. Finnaly dikasih solusi kalau kampus punya database cadangan bagi setiap mahasiswanya.
Jadi ada beberapa hal yang harus dikumpulkan ke pihak kampus guna pembuatan visa, dan kita ga perlu repot-repot ke embassy di jakarta untuk ngurus visa. All of them is handled by UIB, that was good. Beda jaman dulu waktu ke USA harus ke embassy rame-rame untuk pembuatan visa.
Tapi aku sama sekali engga inget, waktu pembuatan visa itu ada wawancara dan sesi foto segala macam kaya proses pembuatan paspor, ingetnya cuma wara-wiri di embassy haha.
Okay, balik ke visa korea, data-data yang harus kami kumpulkan adalah :
1. Ijazah asli dan fotokopi
2. SKHU fotokopi
3. KTP Pribadi potokopi
4. KTP ortu potokopi
5. Akte lahir potokopi
6. Paspor asli dan potokopi
7. Surat keterangan bekerja orangtua
8. Surat rekomendasi asli dari orangtua
9. Guarantee letter ( berupa kopian tabungan minimal 200 juga) 
10. Formulir visa asli
11. LOA (letter of acceptence) 
12. Surat keterangan mahasiswa
13. Transkip nilai
Well, i’ve submit all of that. Dan kita kena biaya 1.500.000. Oya, guarantee letter yang harus ada tabungan min 200 juta itu dihandle kampus, jadi tertolong.
Sebenernya pengumpulan visa sudah diinfokan 2 minggu sebelumnya, cuman dasar aku yang kalau ada sesuatu pasti ngerjain di h-1 atau mepet deadline. Jadi deh kocar kacir sana sini.
Pas banget sama deadline laporan magang yang satu bab pun belum tersentuh dan minggu depan harus sidang.
Jadi selain lari lari urus visa, aku juga lari lari urus laporan magang dan bikin video company profile. Daaaan itu ga bisa selesai dalam 2 hari haha.
Oh, ya. Selain ngumpulin dua hal yang bikin kalang kabut itu, aku juga harus ngumpulin duit sebelumnya dari jualan donat.
Yaaa, jadi aku jual donat huruf yang dipesan antar setiap hari untuk biaya visa. Cause i’ve been tell you, aku engga berasal dari keluarga kaya. So harus banting tulang sana sini cari duit hihi.
Dan dari jalan ini, aku mau ngubah kehidupan untuk lebih baik. Biar ibu engga cape cari duit, biar adik-adikk bisa sekolah sampai tinggi, dan ngga perlu lagi ada berantem-berantem karna kekurangan duit hehe.
Fighting!
Previous Post
Next Post

post written by:

0 komentar: