Kamis, September 15, 2016

Makin Cinta Tanah Air Saat di Negri Orang
Saya lulus sekolah tahun 2012, dan sejak saat itu saya tidak lagi pernah mengikuti upacara 17 Agustusan, bahkan lomba-lombanya pun males. Tapi ada benernya juga apa kata orang-orang, kalau sudah di luar negri tingkat kecintaan kita pada Indonesia meningkat 2 kali lipat.

Gimana engga, saya yang biasanya lebih memilih tidur daripada upacara, mau naik bus 4 jam dari Daegu ke Seoul, walaupun sekalian jalan-jalan but we wake up early morning just for merayakan 71 Tahun Kerja Nyata!

Bahkan saat sudah di seoul pun kami masih butuh perjalanan yang cukup jauh untuk ke Embassy Indonesia di Seoul, butttt pengorbanan terbayar!

Bersama Pelajar Indonesia di Seoul

Jadi apasih perbedaan upacara di Indonesia dan Seoul?

Tentunya kalau pelaksanaan upacaranya sama aja, tap yang berbeda itu perasaanya, karena jauh dari Indonesia itu bikin rasa cinta tanah airnya makin tinggi, makin berasa sebagai pelajar Indonesia yang harus membawa nama baik Indonesia di negri orang, mengukir prestasi dan menghasilkan karya nyata.

As i see lumayan banyak yang datang ke upacara dari para pelajar S1 dan S2, masyarakat yang bekerja di Seoul, Ibu-Ibu darmawanita yang suaminya bekerja di embassy dan anak-anak mereka yang tumbuh di Korea.



Dan Alhamdulillah saya berkesempatan foto bersama Duta Besar Indonesia John A. Prasetio. Nanti saya juga mau jadi Kedubes ya pak, doain ihihihi.

NASI KUNING!!!!

Alasan lain kita ke dubes adalah mau makan-makan ahahahahaa, finnaly setelah sebulan engga makan enak, kita perbaikan gizi di sini.

Ayaaam

makan yang banyak!!!
Anw kita juga masuk metro TV, tapi engga tau dah di Youtube ada apa engga, keluarga di Indonesia langsung pada contact pas liat aku di TV haha. But, you guys can see my vlog ala-ala di Youtube, aku ada rekam beberapa moment dari upacara sampai lomba makan kerupuk dan pecahin balon. It Was fun. Happy Watching.





Korean Thanks Giving (Chuseok Day)
Thanks giving day atau chuseok biasanya diidentikan dengan kupul keluarga dan makan-makan karena di hari chuseok ini adalah perayaan hari panen, kalau di Indonesia sama dengan lebaran. Hari Pesta Panen pada bulan purnama di musim gugur, Chuseok biasanya dirayakan pada bulan ke-8, hari ke-15 kalender lunar yang tahun ini jatuh pada tanggal 13 -14 September 2016.

Chuseok merupakan salah satu hari raya tradisional terbesar Korea, bersama dengan Tahun Baru Imlek. Chuseok juga dikenal sebagai ‘Jungchujeol’ atau ‘Hangawi’, yang berarti pertengahan di musim gugur atau hari yang berada di tengah bulan kedelapan dalam tahun menurut penanggalan Imlek.
Pada hari itu dianggap bangsa Korea sama dengan ‘Thanksgiving Day’ di negara Barat. Ketika itu, bangsa Korea berterimakasih pada leluhur atas perolehan hasil panen. Selain itu, sebagian besar masyarakat pulang kampung untuk merayakan hari besar itu bersama keluarga.
Pada Zaman dahulu ‘Jesa’ hanya dilakukan oleh kaum pria sedangkan kaum wanita hanya menyiapkan makanan untuk Jesa. perayaan Chuseok juga merupakan kesempatan untuk berterima kasih kepada arwah leluhur, makanan yang paling istimewa pada saat ‘Chuseok yaitu ‘Song Pyon’ semacam kue yang terbuat dari tepung beras dan berisi kacang hijau atau wijen, konon ada sebuah cerita jika kita pertama kali membuat ‘Song Pyon’ dan hasilnya bagus, pada saat kita menikah akan dikaruniai seorang putra/putri yang cantik.
Di zaman sekarang perayaan Chuseok merupakan kesempatan orang Korea untuk pulang kampung bertemu sanak keluarga dan mengunjungi altar leluhur. di pagi hari, orang Korea melakukan ‘Jesa’ yaitu penghormatan terhadap arwah para leluhur dalam bentuk ziarah ke makam untuk merapikan tanaman dan tanah sekitar makam. sehari sebelum Chuseok para ibu menyiapkan berbagai makanan, buah-buahan dan minuman yang akan digunakan untuk ‘Jesa’. jenis-jenis makanan yang disiapkan untuk ‘Jesa’ berbeda-beda untuk tiap rumah.
Akan tetapi, makna hari raya tradisional Chuseok semakin pudar seiring dengan tumbuhnya industrialisasi. Individualisme dan materialisme merajalela sehingga rasa ikatan antaranggota keluarga tidak sekuat seperti dulu. Di dunia yang cepat berubah ini, banyak orang bersikap terburu-buru untuk mencapai hasil sesuatu secepat mungkin.
Walaupun begitu, warga Korea masih memelihara tradisi untuk berterimakasih pada leluhur mereka melalui upacara ritual dan acara berkumpul bersama untuk menikmati hari raya Chuseok. Chuseok juga merupakan waktu untuk mempedulikan tetangga yang tidak mampu dan berbagi bersama dengan mereka.

Dan pada kesempatan Chuseok kali ini, Professor Bonju park mengundang kita untuk merasakan suasana Chuseok di kediamannya yang berjarak sekitar 1 jam 30 menit dari kampus, lumayan took so long time and a long trip tapi terbayar dari pengalaman yang luar biasa.
Table for Chuseok Day

meja doa ini untuk "Jesa" atau doa bersama kepada para Leluhur mereka, nah di atas ada foto Ayah dari Prof Park yang sudah meninggal. Ada banyak tatanan makanan yang nantinya akan dimakan bersama-sama keluarga. 



Professor Bonju Park
Salah satu dosen paling baik di kampus Chatolic Daegu University, beliau lama tinggal di Korea and so help full karena jago bahasa inggris, sehingga kami tidak perlu kebingungan untuk berkomunikasi. 

kami tidak mau membawa tangan hampa, jadi semaleman nyari bunga dan parcel untuk Prof Park hihi.


Dan dihari istimewa seperti ini, beliau mau repot-repot mengundang kami untuk datang kerumahnya dan menyajikan sajian yang istimewa. Yap, makanan-makanan khas Korea disajikan dengan berbagai jenis varian dan rasa. 

Gak semua makanan Korea bisa kita makan dengan baik, karena rasanya yang terkadang hambar, terkadang aneh, terkadang baunya engga enak. Tapi in this case, we should try to finish all of them, so yaaa tetep Alhamdulillah banget.

Dessert
food preparation



Ada 4 mahasiswa Indonesia dan satu dari China, Prof Park cuma ngundang beberapa mahasiswa aja karena keterbatasan ruangan dan rumah yang tidak begitu besar.

Say Kimchiiii!



Gonna say so much thank you for them that already serve us very well. Terimakasih Prof Park dan keluarga, this is the best moment.


So the last, point dari pengalaman kali ini adalah ngerasain Chuseok Daynya orang Korea, makanan Tradisional Korea, Berkunjung ke Keluarga Korea, dan merasakan kehangatan dan kebaikan sebuah keluarga. Tunggu Videonya di Channel Youtube aku ya (DebbyAnita) 
Thank You for reading everyone. 

Kamis, Agustus 25, 2016

Gimana Caranya Sering Exchange Student?
Walaupun tidak ada yang bertanya gimana aku bisa sering ikut exchange, di sini aku akan jelasin sedikit hihi.
Termikasih yang udah mampir dan baca.


Exchange 1

Amerika Serikat ( Virginia )

Waktu exchange ke amerika, aku waktu itu dapet dari US Embassy dengan program Youth Leader yang diselenggarakan oleh CCEI, selama 1 bulan di Washington DC dan Virginia.

Rangkaian kegiatan selama satu bulan itu sangat menyenangkan, karna kerjanya cuma jalan-jalan dan have fun! Jadi seperti program Study Banding gitulah kalo bahasa guru-guru di sekolah.

Dapet free akomodasi Amerika - Indonesia PP, Free Paspor, Free Visa, Dapet uang saku 1 Juta, jaman dolar masih 9 ribuan, pembuatan Visa juga digratisin Batam - Jakarta, orientasi pra-keberangkatan Batam - Jakarta, Hotel, Tempat tinggal semuanyaaa FREEEE. Sama sekali engga keluar uang dan malah dapet uang hihi.

Waktu itu dapetnya berkat rejeki dari ALLAH SWT, yang luar biasa banget engga nyangka, langkah awal kehidupan aku untuk jadi lebih baik sampai sekarang. Soalnya dulu aku orangnya berandalan banget, seriously waktu esempe aku bandel dan selalu dipandang sebelah mata sama guru-guru, yah padahal pas bandel aku juga masuk 5 besar terus, tapi ketutup karna nakalnya.

Pernah dimaki-maki sama guru bahasa Inggris dan dicubit sampe biru hiks hiks, untung jaman dulu, kalo jaman sekarang udah masuk penjara dah kaya drama-drama murid dan guru kemarin hihi. Tapi ga juga deh, yang ada aku malah tambah dicubit sama orangtua kalo ngelapor.

Dan akhirnya di Smk, sedikit tobat hihi. Dapet temen dengan pengaruh yang luar biasa buat hidup aku. Well thanks guys Arin dan Vita, kalian beneran temen yang luar biasa. jaman esema gitu, mereka masuk ke golongan anak-anak yang bener-bener highclass otaknya (menurutku) kehidupan yang mereka jalani dengan yang aku jalani kemarin itu beda banget!. mereka baca majalah, update lagu inggris, terus update pengetahuan dan wawasan baru, terus rajin belajar, dan ga main sama anak-anak bandel ga ada tujuan yang cuma hura-hura tanpa paham arti hidup sebenernya, ya kaya aku dulu gitu hihi. Thank you guys, kalian sudah ambil bagian dari masa depan aku.

Tapi kayanya yang ke Amerika ini pure my lucky dan sedikit bumbu-bumbu kepercayaan diri. Soalnya tim CCEI langsung datang ke sekolah dan menyeleksi kami-kami yang mau ikut. Dan untungnya dari ratusan siswa di sekolah yang daftar cuma 12 orang. Dari 12 orang itu diseleksi lagi ke 10 orang, lalu 6 orang dan berakhir 2 orang.

Serunya CCEI ini, mereka menentukan kota mana yang akan diberangkatkan tahun ini, terus sekolah mana, jadi seleksi terpusat, bukan nasional, kalau nasional kayanya aku udah gugur duluan deh hehe.

Rentetan seleksi dimulai dari pengisian Essay yang banyak banget, terus wawancara via telfon, dan wawancara langsung sama orang dari kedutaan Amerika dan CCEI. dan taraaaa Aku kepilih sama 1 sahabat aku Arin buat ke Amerika selama 1 bulan.

Exchange 2

Universitas Teknikal melaka

Exchange ke dua ini dilaksanakan ketika aku sudah cukup umur haha, jadi engga terlalu newbie banget pas kaya ke Amerika, apalagi cuma ke malaysia, deket ini dari Batam, sejaman nyampe!

Aku berangkat ketika semester 5, dari awal masuk kampus udah bertekad buat pergi ke luar negri, makanya milih kampus keren ini (baca : Universitas Internasional Batam) kampus ini punya mou dengan berbagai kampus di luar negri, dan waktu aku milih mau exchange yang tersedia cuma India, malaysia dan Cina. Then i choose malaysia first.

Ga banyak sih persyaratannya, cuma TOEIC atau TOEFL memenuhi, IPK diatas 3, terus punya paspor dll.

Akomodasi gimana?

Ummmm in this situation aku mau bilang, ada kemauan ada jalan. Aku sama sekali engga dari keluarga kaya, bahkan cukup makan pun syukur, kami sekeluarga harus banting tulang jualan sana sini buat menghidupi keluarga bareng-bareng hihi. Karena akomodasi untuk Exchange ini emang cukup banyak dana, dan kami percaya uang bisa datang dari keran rejeki mana aja, akhirnya berangkat juga, walaupun transportasi biaya sendiri, makan dan hidup di sana bayar sendiri. Yang gratis cuma asrama dan biaya kuliah. Karena kebetulan aku mahasiswa yang dapet Beasiswa Unggulan penuh sampai sarjana dan tidak perlu membayar uang kuliah, jadi kuliah di malaysia pun gratis. Kalo engga beasiswa ya tetep bayar kuliah ke kampus UIB.

Dan akhirnya perjuangan kuliah dimalaysia berakhir dengan IPK 3.8 uhuuu. Padahal kerjanya main aja, dan bedanya kuliah di kampus aku dengan di malaysia adalah anaknya rajin-rajin bangeeeeet terus mereka bersaing ketat satu sama lain.

Exchange 3

Korea Selatan (Chatolic Daegu University)

Udah bangkotan masih pergi Exchange, antara keenakan ke luar negri ato maruk hihi. Padahal di kampus aku udah semester akhir, tinggal menyelesaikan skripsi, kalaupun pergi exchange paling cuma nambah-nambah mata kuliah. mata kuliah aku di kampus udah habis. Dan ternyata di sini harus ngambil minimal 12 SKS, atuhlah kuliah lagi hahaha. Padahal pengennya di sini ngambil beberapa matkul aja terus kerja part time, biar bisa shopping banyak-banyak (ini ga patut dicontoh)

Sebenernya ini penawaran dari International Office, pas ditawarint anpa pikir panjang langsung bilang IYAAAA. Padahal Tiket ke Korea engga murah, terus asrama juga engga murah, terus biaya hidup juga engga murah. Tapi berkat keteguhan hati seorang Ibu yang selalu percaya akan ada jalan, akhirnya bisa juga berangkat dan sekarang sudah hampir 3 minggu di sini.


Jadi intinya kenapa bisa sering exchange adalah

1. Niat
2. Bermimpilah
3. Berjuanglah
4. Ambisius
5. Belajar yang rajin
6. Perdalam belajar bahasa
7. Jangan putus asa kalau miskin, sebab Allah maha kaya
8. minta doa orang tua
9. memperjelas tujuan hidup dan keinginan yang ingin dicapai
10. masuk Universitas Internasional Batam

Coba di dalami lagi 10 tips diatas, karna itu ga cuma tips, tapi beneran work it kalau kamu percaya dan berjuang!

FIGHTINGGGG!


Sabtu, Agustus 13, 2016

Song Joong Ki di Apsan mountain!
The day we are going to campus! Setelah menginap sehari di tempat ce Ria, kami langsung ke dorm kampus untuk ikut summer camp, taro barang sebentar lalu kami langsung kabur, karna ce Ria ngajak ke Apsan mountain, katanya kemarin Song Joong Ki (pemain descendant of the sun) promosi daegu di Apsan. 
video menuju kampus

Song Joong Ki di Apsan mountain


mumpung sudah di Korea, ga ada gunanya tidur-tiduran doang kan. Akhirnya kami melewati perjalanan jauh ke Apsan, naik bus sekitar 1 jam ke Saemun market, lalu naik bus lagi sekitar 30 menit ke Apsan. 
Di Apsan mountain juga kita harus jalan lagi naik ke atas untuk sampai ke tempat Cable Carnya, so tireeeeed.


in cable car

kita bareng ce Ria
we should pay 9.500 won buat naik cable car
in da bus for 1 hour huhu



finnaly, see daegu from the high place

Lumatan, bisa liat daegu dari atas, really big place and awesome.

Dan juga kita ketemu banyak fotografer Indonesia yang lagi kebetulan mau ada shoot di sana, ada sekitar 20 photografer dan modelnya cuma 2. Katanya sih susah cari model Indonesia di Korea. Dan juga modelnya dibayar lho! 

Huaaa jadi ingin hahaaa.
Anw, seee u on the next story!

Jumat, Agustus 12, 2016

Kisah bagasi yang tertinggal dan perjalanan ke Korea
Perjalanan kali ini, sinca sinca sincaaaaaaa (benar-benar) panjaaaang.
Kami berangat tanggal 4 Agustus pukul 15.00 melalui Batam menuju medan untuk transit lalu Kuala Lumpur dan terakhir Incheon. 

Tapi perjalan tidak segampang yang dibayangkan. lagi-lagi Lion Air menjadi penyebab masalah perjalanan yang berkepanjangan. Ternyata pesawat dari Batamenuju medan delay sekitar 2 jam, benar-benar waktu yang tipis sekali untuk mengejar pesawat ke kuala lumpur. Untung saja saudara hana bekerja di bandara dan membantu kami untuk berangkat lebih awal.

Namun, tidak semudah yang dibayangkan, saya pikir dengan kita bisa berangkat duluan, kita bisa ngejar pesawat menuju kuala lumpur tepat waktu, ternyata barang bagasi tertinggal dan akan berangkat dengan pesawat berikutnya. feel like gonna say wtf.

Sesampai di medan, kami menemui bagian lost and found lion air, kami dilayani oleh staff yang bernama Ryan, well yah walaupun lion air suck, ternyata masih ada staff yang really kind, dia bantuin kita sampe beres, sampai hujan-hujanan ke luar deket parkiran pesawat buat ambilin bagasi kita. huahhhh, thank you bang ryan.


Tapi, walaupun sudah dibantuin, ternyata bagasi kita tetap engga bisa dikejar berangkat bareng kita, terpaksa kita berangkat duluan dan lari-larian ke pesawat menuju kuala lumpur.

Di kuala lumpur, kami laporan lagi, dan barangnya akan sampai ke incheon next flight, so well yahhhh, kita berangkat lagi tanpa bagasi. Anw, Bandara Kuala Namu sama Kuala Lumpur best! seperti bandara di dalam mall atau mall di dalam bandara gitu.
thankyou boyfie, udah bekalin supernova yang super keren!

Flight KL to Incheon pukul 8 pagi, dan kami sampai di KL jam sepuluh malam, masih harus menunggu lagi sekitar 10 jam, huaaaaaa stress. setelah keliling-keliling, akhirnya kita nunggu di starbucks semaleman, ternyata banyak juga yang ngemper di starbucks, thank you starbucks you help us!


KL to Incheon penerbanganya sekitar 6 jam, kita sampai di Incheon pukul 2 siang, dan harus menunggu sampai esok pagi jam sepuluh, karena bagasi akan datang pada penerbangan berikutnya.

bucket flower flight with me
Ngegembel sehari di incheon, makan burger di Lotteria, terus malemnya beli KFC, seriously KFC ngebantu perut kita banget karna rasanya ga berubah, malah lebih enak di korea karna spicy hhi.

Terus, kita dibantu ahjussi lost and found korea, yah lumayan syukur dia bisa bahasa inggris. Dia nanya, kita bakal tinggal di mana selama menunggu barang datang, dan kami jawab tetap tinggal di bandara. Dia agak worried, dan nanya "Serius?" kita bilang aja iya. karna mau cari hotel harus keluar incheon dan kita bingung sama males, jadinya ngemper di mana-mana.

Baru nyampe sudah khilaf! Demi apapun khilaf banget, padahal etude ada di mana-mana tapi kami udah langsung borong di bandara, ya sekalian ngabisin waktu nunggu sih. Finnaly abis sekitar 60.000 won.


Aku beli parfum, CC Cream, maskara, facial wash, sama masker wajah. Ngga ngerti beda harganya, karna di Indo ga pernah beli hehe.

Dan setelah 3 hari engga mandi, my bagage is comeeeeeee, finnaly bisa ke daegu dan langsung istirahat hiks hiks.

Ada dua pilihan untuk ke Daegu, pakai bus atau ktx, kalau bus biayanya sekitar 23.000 won sampai daegu 6 jam, kalau ktx 56.000 won sampai daegu 2 jam. karna semuanya sudah benar-benar melelahkan kami akhirnya milih naik KTX. setidaknya lebih cepaaat.



Penderitaan belum berakhir, perjalanan panjang rasanya tidak ada habis-habisnya. Sesampai di stasiun dongdaegu, kita harus naik kereta lagi ke Hayang, atau Gyeongsan. lumayan, berdiri di kereta 20 menitan. Untungnya kami dijemput senior yang sudah lebih dulu stay di Korea dan sudah ambil s2. kami menginap di rumahnya semalam.

Finnaly Korea touch down!
Engga nyangka bakal bisa hidup di sini dan punya kesempatan di sini, it's really challenging!

Wait for the next story guys!

bonus video perjalanan

Sabtu, Agustus 06, 2016

Mukjizat Tuhan Datang dari Mana Saja

Pada tulisan sebelumnya saya sudah menjabarkan sedikit banyaknya biaya yang dibutuhkan ketika melakukan perjalan exchange ini. Ternyata dan ternyata ada tambahan biaya tak terduga! Yap sejak bulan juli 2016 ternyata pihak kedutaan korea mewajibkan pembuatan visa memiliki hasil tes medical dari rumah sakit yang telah ditentukan. Dan rumah sakit tersebut tidak ada di Batam, well… kita harus terbang hari itu juga ke Jakarta. Total biaya habis untuk tiket dan biaya rumah sakit adalah kurang lebih 3 juta.
Mau gimana, keberangkatan sudah di depan mata, visa harus selesai secepatnya. Untung saja saat test kesehatan kami semua dinyatakan sehat.
Balik ke pembahasan judul, Sekolah di luar negri bermodalkan mimpi?
Jadi begini, entah sejak kapan, aku mengidam-idamkan sekolah di Korea. Waktu itu pernah ikut tes Pertukaran Pelajar Antar Negara 1 kali (PPAN) destinasinya Korea. Dan hasilnya? Belum beruntung hehe. Lalu kembali lagi aku ikut tes exchange ke Korea yang dinaungi kampus. Dan hasilnya? Belum beruntung juga. Lalu aku mulai melupakan mimpi itu dan bertekad untuk fokus menyelesaikan kuliah dengan cepat. Tapi ternyata, takdir berkata lain. Tiba-tiba pihak kampus telfon, dan konfirmasi keberangkatan exchange ke Korea, in that time i say YES FOR SURE!, tanpa berpikir biaya. Hehe ternyata seluruh biaya ditanggung sendiri.
I’m worried. Really. Tapi mami bilang, “Yang penting itu percaya sama Tuhan, uang gampang, bisa aja turun dari langit manapun, yang ngasih jalan Allah, pasti Allah akan bukakan jalan apapun untukmu”.
Dan apa yang dikatakan mami terbukti, di saat bingung-bingungnya harus cari uang puluhan juta ke mana, ada satu perusahaan yang aku kenal baik ownernya makan di kedai ramen. Beliau bertanya perihal keberangkatan, dan aku menjawab sekaligus mengatakan sedang mencari sponsor, karena biaya exchange bukan full beasiswa.
Di saat yang sama beliau bertanya apa skill yang aku punya? Emmmmm lil bit dizzy cause i don’t know for sure what is my skill. Then … aku inget kalau aku bisa design, manage social media, online marketing dan sejenisnya. Saya pikir beliau mau merekomendasikan saya ke temannya yang membutuhkan, ternyata beliau sendiri yang akan menjadi sponsor utama saya.
Bersyukur lillahita’ala. Akhirnya beliau bersedia mensponsori saya sebesar 12.000.000 dengan feedback kepada perusahaan yaitu bekerja sebagai Social media management selama saya di Korea. Suatu pekerjaan yang cukup nyaman saya lakukan karena sudah terbiasa dengan dunia social media. Saya juga memanagementkan online marketing Kedai Ramen yang saya rintis bersama pacar.
Well, saya semakin percaya sama Tuhan, bahwa segala sesuatunya yang paling penting adalah percaya pada kuasa-Nya. Dengan percaya, jalan akan datang darimana saja. Jika sesuatu yang kamu percaya belum tercapai, percayalah ada banyak hal-hal baik kedepannya daripada yang kamu inginkan sekarang.
Ketika saya percaya sekali dengan jalan yang sudah dipilihkan Tuhan, saya juga menyelipkan kepasrahan yang besar atas segala sesuatu yang akan terjadi. Karena percaya itu perihal seberapa besar kamu menyerahkan diri untuk hal baik dan terburuk sekalipun.